PROGRAM STUDI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FK UNS SUKSES MENYELENGGARAKAN PELATIHAN BASIC SURGICAL SKILLS 2

Ketrampilan dasar prosedur bedah atau basic surgical skills  adalah area kompetensi esensial yang harus dikuasai oleh setiap dokter yang melakukan pelayanan bedah, baik bedah minor maupun mayor. Tidak hanya dokter bedah, berbagai praktisi kesehatan yang berkaitan dengan prosedur pembedahan harus memiliki kemampuan dasar prosedur bedah. Tentunya hal ini berkaitan erat dengan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Oleh karena itu, telah dilaksanakan pelatihan Basic Surgical Skills 2 oleh Bagian Obstetri & Ginekologi FK UNS dan RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 6-7 Maret 2021.

Sebanyak 10 orang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Obsgin FK UNS telah mengikuti pendidikan keterampilan bedah dasar di Ruang Konferensi Obsgin RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Acara diawali pembukaan oleh Prof. Dr. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)-Urogyn secara virtual melalui zoom yang dihadiri seluruh peserta pelatihan dan para instruktur yang terdriri dari Dr. dr. Abdurahman Laqif, SpOG(K)-FER, Dr. dr. Uki Retno Budihastuti, SpOG(K)-FER, Dr. dr. Supriyadi Hari Respati, SpOG(K)-Obginsos, dan dr. Eriana Melinawati, SpOG(K)-FER.

Topik yang diangkat dalam pelatihan ini adalah Endoskopi Ginekologi Dasar dan pelatihan  ini diberikan melalui kuliah instruksional secara luring, dengan video session, praktikum pada model, pengenalan alat, dan demo pada pasien. Selain itu, peserta mendapatkan modul BSS II untuk menunjang keterampilan dan wawasan peserta dalam basic surgical skills ini

Pada hari pertama, tanggal 6 Maret 2021, kegiatan diawali dengan gambaran umum pelatihan, dilanjutkan dengan pengenalan endoskopi ginekologi, dilanjutkan dengan pengenalan instrument endoskopi ginekologi dan penggunaan sumber energi dalan endoskopi ginekologi. Setelah istirahat, materi dilanjutkan dengan safety entry dan pneumoperitoneum, penjelasan mengenai laparoskopi diagnostic dan operatif, serta komplikasi yang dapat terjadi dalam endoskopi ginekologi.

Kegiatan kemudian beralih menjadi kegiatan dry lab, demo alat dan video session. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk mengikuti skill station. Skill station sendiri dilaksanakan di Gedung Anggrek Lantai 5 RSUD Dr. Moewardi, dan video session dilaksanakan di Aula Obgin Gedung Aggrek lt. 5 RSDM. Skill station meliputi dry lab dan demo alat, dimana peserta diperkenalkan dengan trocar utama, trocar kecil, gunting, klem, tower laparoskopi, trocar, camera, cauter dan berbagai peralatan endoskopi ginekologi lainnya.

Pada hari kedua tanggal 7 Maret 2021, dilakukan evaluasi keterampilan peserta dan OSCE serta wet lab. Wet lab sendiri menggunakan model kista dan peserta mendapatkan waktu untuk praktik dalam kelompok masing-masing. Kegiatan ini ditutup dengan evaluasi pasca pelatihan & dilaksanakan penutupan oleh Ketua Instruktur Dr. dr. Abdurahman Laqif, SpOG(K)-FER

Dari pelatihan ini diharapkan para PPDS Obsgin meningkat dalam kualitas untuk menunjang pendidikan, pengabdian, dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan ini peningkatan kesejahteraan dan Kesehatan ibu dan anak di Indonesia dapat terwujud dan terealisasi, untuk menunjang msayarakat Indonesia Sehat.

Tinggalkan komentar